Musyawarah wilayah (MUSWIL) KAMMI NTB ke V telah resmi selesai pada hari Minggu 18 Agustus 2024. Kegiatan yang diikuti oleh semua pengurus daerah dan pengurus komisariat yang ada di NTB ini berlangsung dengan hangat dan penuh kekeluargaan terhitung dari tanggal 16-18 Agustus 2024, terlebih desain kegiatannya diatur dengan nuansa yang sangat santai, sehingga ketegangan-ketegangan yang mungkin tidak diinginkan bisa diminimalisir dengan cara-cara yang Arif dan terhormat.
Musyawarah wilayah ke- V ini diikuti oleh tiga kandidat calon yang sudah tertadaftar di KPU yaitu Muhd. Fathurrahman, S.Pt, Khairul Muamalah, ST dan Irwan Julkarnain, S.E. Keputusan akhir persidangan mutlak menjadikan Irwan Julkarnain terpilih sebagai ketua umum KAMMI wilayah NTB periode 2024-2026. Mahasiswa pasca sarjana fakultas ekonomi dan bisnis ini mengangkat narasi IMPACTFULL yang dicanangkan bisa menjadi salah satu upaya konsolidasi untuk seluruh kader KAMMI NTB kedepan. Spirit dari narasi ini adalah ajakan untuk seluruh kader KAMMI NTB untuk tidak sekedar bergerak tapi juga memastikan gerak tersebut memberikan dampak yang menjangkau maslahat yang lebih besar untuk masyarakat luas.
Narasi IMPACTFULL juga tidak sekadar istilah tanpa arah, atau kata yang dimunculkan secara tiba-tiba, narasi ini betul-betul bagian dari komitmen yang digali dan dibaca secara dalam dengan prospek-prospek yang jelas. Prospek tersebut diterjemahkan dalam bentuk Visi besar yang diusung oleh Irwan kedepan yaitu : “KAMMI yang merangkul semua, merajut karya dan berdampak untuk NTB dan Indonesia”. Secara umum visi ini menggambarkan bahwa fokus KAMMI NTB 2 tahun ke depan tersimpul pada 3 segmen yaitu :
1. Penguatan basis internal dengan jalan menghadirkan tata kelola organisasi yang profesional, inovatif dan kolaboratif. Basis ini akan diterjemahkan dalam bentuk penguatan dan penanaman prinsip dan nilai-nilai ke-KAMMI-an yang kental dan mengakar. Harapannya dengan ini ikatan Persaudaraan dan rasa cinta kesatuan terhadap seluruh kader KAMMI makin tumbuh. Aspek ini meliputi aktifitas rekruitmen, pelatihan berjenjang, up-grading,kursus-kursus dan pembelajaran kepemimpinan baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Hingga saat ini sudah ada riibuan kader yang telah direkrut dan kemudian sebagian besar kader menjadi pemimpin-pemimpin mahasiswa diberbagai lembaga-lembaga intra kampus maupun ekstra kampus. Disisi lain, KAMMI NTB ke depan akan fokus dalam usaha untuk mengawal terekrutnya minimal 2000 kader yang terdistribusi disemua daerah di NTB.
2. Akselerasi pola gerak organisasi dengan cara mendorong progresifitas Kaderisasi KAMMI baik di tingkat Wilayah, Daerah Hingga Komisariat. Basis ini sangat penting sebagai stimulus untuk menunjang antusias kader dalam menyelesaikan semua alur penjenjangan di KAMMI. Hingga kader KAMMI ke depan menjadi kelompok yang peka dan responsif terhadap isu kebaruan. Akselerasi gerakan ini akan diwujudkan dalam bentuk usaha pemekaran KAMMI Daerah dan komisariat. Sejauh ini di NTB sudah terbentuk 4 pengurus daerah yaitu KAMMI Daerah Mataram, lotim, Sumbawa dan Bima. Selanjutnya akan dibacu daya dobraknya dengan upaya pemekaran pengurus KAMMI Daerah yang baru seperti di Dompu dan lombok tengah.
3. Penguatan basis eksternal dengan cara mendorong Kader KAMMI Sebagai intelektual penggerak serta adaptif terhadap isu yang berkembang dengan penguatan basis keilmuan dan pengetahuan Serta
Menerapkan nilai-nilai inklusifitas gerakan dengan program-program yang berkelanjutan. Basis ini adalah ruh yang berasaskan pada value KAMMI sebagai gerakan intelektual profetik yang menggawangi kebijakan pemerintah pada tataran ekstra parlementer. Kajian yang kritisi merupakan langkah awal untuk melakukan gerakan perubahan menuju perbaikan dan advokasi politik. Aspek ini meliputi telaah kebijakan-kebijakan pemerintahan, penerbitan-penerbitan hasil kritisi kebijakan maupun kontemplasi pemikiran dan pembangunan jaringan kader pada skala nasional, wilayah dan daerah.
Pada tataran sosial masyarakat Beragam problem-problem sosial seperti kemiskinan, keterbelakangan, kriminalitas, kualitas hidup yang rendah, bencana alam dan sebagainya akan di atensi dan diwujudkan dalam bentuk pendampingan/advokasi masyarakat marginal, pendidikan masyarakat lemah, penanganan bencana alam,dan sebagai mitra bagi pemerintah dan organisasi lain untuk bersama mencari solusi atas problem sosial yang ada.