Lombok Tengah, 10 Agustus 2024 – Dalam semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, ratusan pemuda dari berbagai penjuru Nusa Tenggara Barat (NTB) berkumpul di kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rarung, Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi tersebut juga merupakan Kawasan yang dikelola oleh BPSILHK Mataram sebagai areal penelitian dan pengembangan hutan yang lestari. Mereka tidak hanya sekedar menanam pohon, tetapi juga menorehkan sejarah baru dengan meluncurkan Laboratorium Keadilan Sosial dan Ekologi (Laboratorium Ekosos).
Acara yang digagas oleh Institut Hijau Indonesia, dalam hal ini diselenggarakan oleh BPDAS Dodokan Moyosari dan BPSILHK Mataram berkolaborasi bersama Green Leadership Indonesia (GLI) dan Green Ambassador (GYM) menjadi bukti nyata komitmen dalam mendukung kegiatan generasi muda dalam menjaga kelestarian alam. Dengan semangat membara, para peserta menanam sebanyak 563 bibit pohon dari berbagai jenis, seperti klicung, kelengkeng, durian, dan mahoni, di lahan seluas 0,72 hektar.
Peluncuran Laboratorium Ekosos menjadi sorotan utama dalam acara ini. Laboratorium tersebut dilaksanakan di 5 lokasi antara lain Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Riau dan Jakarta. KHDTK Rarung yang menjadi lokasi di NTB ini dirancang sebagai pusat pembelajaran, penelitian, dan pengembangan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial.
Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. menyampaikan bahwa Laboratorium Sosial dan Ekologis merupakan langkah visioner anak muda dalam merespon tantangan besar yang dihadapi bangsa yaitu berkenaan dengan lingkungan dan keadilan sosial, oleh karena itu program ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mempelajari fungsi ekologi dan sosial serta dapat menciptakan pertumbuhan secara berkelanjutan.
“Laboratorium Ekosos bukan sekadar bangunan fisik, tetapi merupakan simbol komitmen kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Di sini, para pemuda akan belajar, berinovasi, dan berkolaborasi untuk mencari solusi yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Yarman, S.Hut., MP, selaku pelaksana kegiatan.
Keberhasilan acara yang diselenggarakan secara kolaboratif antara BPDAS Dodoan Moyosari, BPSILHK Mataram dan Kaum Muda (GLI dan GYM) ini tidak lepas dari peranan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM, dan masyarakat. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
“Kami sangat mengapresiasi semangat para pemuda yang telah berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Laboratorium Ekosos diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran bagi generasi muda dan masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kelestarian alam,” ujar Mursal, SP., M.Si selaku Plt Kabid PDAS RPM.
